Istri Rooney Diperas Geng



KOMPAS BOLA - Istri Wayne Rooney, Coleen, diperas sebuah geng untuk membayar 5.000 pounds (sekitar Rp 70,6 juta) jika ingin kameranya kembali. Jika tidak, foto-foto peribadinya, termasuk Rooney dan bayinya, akan dijual ke majalah.

Pemerasan itu terungkap dalam persidangan Lee Platt di Manchester, Senin (12/12/2011). Disebutkan, Coleen Rooney memang kehilangan kamera digital merek Samsung pada Mei 2010 di MEN Arena, Manchester. Kamera itu rupanya berada di tangan Lee Platt.

Platt sempat menelepon orang Manchester United, agennya Paul Stretford, dan majalah Hello dalam melancarkan modus pemerasannya. Pengadilan memutar kembali rekaman telepon tersebut bahwa Platt menelepon asisten editor Hello!, Rosie Nixon.

Kepada Rosie, Platt mengatakan, "Kami memiliki kartu memori dari kamera Wayne Rooney. Isinya foto-foto berbagai macam. Ada beberapa foto saat liburan dan foto keluarga, juga foto saat anaknya (Kai) dilahirkan, rumah, dan foto saat dia mabuk. Anda tertarik?"

Kepada Rosie, dia sudah ditawari Stertford uang 200 pounds (sekitar Rp 2,8 juta) untuk mengembalikan foto-foto itu. Namun, dia menolak karena dianggap terlalu sedikit. "Jika Anda memberi harga lebih secara kas, akan saya berikan kepada Anda," kata Platt, seperti ditulis The Sun.

Platt juga menelepon pejabat MU, Barry Moorhouse. Dia menuntut 1.000 pounds (sekitar Rp 14,1 juta) jika MU ingin kartu memeori itu kembali. Ia kemudian menaikkan harganya menjadi 5.000 pounds.

"Dia juga mengatakan, pemberitaan negatif akan membuat foto ini lebih mahal jika dijual ke (majalah) OK! dan Hello!," ujar Moorhouse.

Jaksa Deborah Gould juga menyebutkan, polisi telah melakukan penyamaran dengan menggunakan James untuk bernegosiasi dengan geng tersebut. Mereka juga mengatur pertemuan dengan anggota geng lain, Steven Malcolm, di Hotel Marriot, Manchester, September 2010.

Malcolm datang dengan membawa 11 lembar dari 400 lembar foto. Setiap lembar foto dibungkus dengan plastik yang ternyata juga terkena sidik jari Lee Platt dan pacarnya, Jennifer Green.

Platt (28) mengakui mencoba melakukan pemerasan itu. Sementara Green dan Malcolm membantahnya. Kasus ini masih akan terus berlanjut.